Tawuran antar pelajar

Tawuran mungkin sudah tidak asing lagi kita dengar, tawuran terjadi antar suku, antar kelas sosial dan juga antar pelajar. Sepertinya pelajar pada zaman sekarang sudah tidak asing lagi di mata kita, bahkan mahasiswa sekalipun sepertinya seringkali melakukan tawuran yang dapat merugikan semua pihak. Oleh sebab itu pemerintah harus menetapkan dan mengerahkan kepolisian untuk berjaga-jaga pada saat ini. Karena terkadang pihak guru, dosen dan masyarakat sekitar terkadang tak mampu melerai keributan atau tawuran yang terjadi, tawuran yang di lakukan oleh para pelajar.

Sebenarnya peran orang tua juga penting dalam mengawasi anak mereka, karena berdasarkan pengalaman yang terjadi selam ini para pelajar melakukan tawuran di waktu pulang sekolah dan terkadaag juga pada saat jam sekolah. Hal ini di sebabkan oleh masih labilnya usia pelajar di kalangan SMP dan SMA sehingga mereka masih belum dapat mengendalikan diri mereka. Akibatnya mereka seringkali tersulut emosinya dan ujungnya terjadilah tawuran yang dapat merugikan semua pihak termasuk diri mereka sendiri.

Tawuran sebenarnya dapat dicegah oleh semua pihak baik itu dari diri mereka yang melakukan tawuran, keluarga mereka dan juga guru-guru yang bersangkutan. Bagi anda sebagai orang tua, anda harus benar-benar menjaga dan mengarahkan anak anda dengan baik, misalnya dengan memberikan dan menyibukkan mereka dengan kegiatan seperti les dan lainnya. Sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk hal-hal yang negative. Tapi ingat anda juga harus tetap memberikan mereka waktu untuk bermain, karena jika terlalu sibuk dengan pelajaran terus anak pun akan merasa bosan.

Bagi anda seorang guru, dan sekaligus sebagai pengganti orang tua mereka di sekolah anda dapat menggunkan cara mengatasi tawuran pelajar dengan cara yang telah di sebutkan sebelumny. Dan anda juga harus menjaga anak anak dengan baik, arahkanlah murid anda ke jalan yang benar kemudian melihat waktu mereka tawuran sepulang sekolah kalian harus mengawasi dan jika itu terjadi anda harus tegas kepada mereka dengan cara menghukum mereka dengan cara yang wajar.

Cara mengatasi tawuran di tanah air tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Perlu keterlibatan berbagai pihak dari pelajar atau mahasiswanya sendiri, orang tua, guru atau dosen, kepala sekolah atau rektor, kepolisian, pemuka agama, tokoh masyarakat, pemerintah dan masih banyak lagi lainnya.

contoh tawuran di plembang tanggal 23 September 2006 yang terjadi antar pelajar lebih dari tiga sekolah contohnya smk pgri 2, smk gajahmada kertapatih, dan smkn 4

Penyebab tawuran antar pelajar atau mahasiswa sangat beragam, dari hal-hal sepele seperti senggolan kendaraan, rebutan pacar, saling ejek di jalan, kekalahan pertandingan olahraga, atau dendam lama yang turun temurun.



berikut solusi mengatasi tawuran :

1. Menambah jam pelajaran keagamaan baik di sekolah ataupun di tempat kuliah. Dengan penambahan jam pelajaran agama ini siswa atau mahasiswa diajak untuk lebih memahami bahwa pertengkaran, perkelahian atau tawuran itu tidak ada manfaatnya, yang ada hanya kerusakan dan bahkan kematian.

2. Menambah kegiatan keagamaan di sekolah ataupun di tempat kuliah. Misalnya di sekolahan diadakan mengaji bersama, ceramah keagamaan, sholat dhuha, dan shalat wajib secara berjamaah. Selain menunaikan kewajiban juga mengendalikan perbuatan yang bertentangan dengan agama.

3. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat seperti olahraga, ekstrakurikuler atau penelitian yang bermanfaat bagi mahasiswa. Sehingga tidak terpikirkan keinginan untuk melakukan hal-hal yang tidak terpuji.

4. Patroli polisi dan satpol PP diintensifkan saat jam pulang sekolah, karena siswa atau mahasiswa yang berbeda almamater biasanya akan cepat tersulut emosinya saat mereka berpapasan dengan jumlah yang banyak.

5. Masyarakat berperan aktif jika ada tanda-tanda akan terjadi tawuran, atau sudah terjadi tawuran dengan menelepon polisi atau melalui jejaring sosial facebook dan twitter melalui akun @NTMCLantasPolri agar polisi segera datang dan mengendalikan suasana.

6. Orang tua harus mengawasi kegiatan anaknya. Apabila si anak belum pulang ke rumah seperti biasanya, sebaiknya orang tua proaktif menanyakan ke anak melalui telepon seluler, atau ke teman atau ke sekolahan.

7. Pihak sekolah atau kampus harus memberikan sangsi yang tegas jika ada siswa atau mahasiswa yang melakukan tawuran. Dari member sangsi diskors sampai dikeluarkan.

0 komentar:

Posting Komentar