- Penderitaan dari kata dasar derita, bermakna ‘menanggung’ atau ‘menahan’. Yang kemudian khusus menjadi menanggung hal yang tidak menyenangkan.
- Dasar-dasar asasi dari konsep penderitaan banyak digambarkan di dalam kitab-kitab suci. Penjelasan di dalam kitab-kita suci umumnya menjelaskan bahwa penderitaan diawali oleh sesuatu hal yang selalu diperingatkan untuk dihindari.
- Ajaran agama bisa merangkum semua konsep tentang penderitaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Rasa sakit merupakan harga yang harus kita bayar justru karena kita hidup. Apabila kita memahami hal ini, maka pertanyaan kita akan berubah, dari “mengapa ini terjadi?” menjadi “apa yang bisa saya lakukan sekarang dan setelah ini?”. rasa sakit menyebabkan seseorang menjadi lebih peka dan penuh belas kasih terhadap orang lain atau justru sebaliknya menjadi pendengki dan mudah iri terhadap orang lain. Artinya, yang menjadikan pengalaman menyakitkan tertentu bermakna, sedangkan pengalaman menyakitkan lainnya kosong atau bahkan merusak adalah akibat rasa sakit itu, bukan penyebabnya.
Neraka merupakan suatu tempat yang diyakini oleh penganut beberapa agama dan atau aliran kepercayaan sebagai tempat kesengsaraan abadi setelah mati. Tempat ini berada di alam gaib sebagai balasan atas perbuatan manusia yang dinilai menyimpang dari aturan agama.
A. Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan
buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesame manusia dan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk.
Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain,
manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, Aku tidak akan
pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya.
Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha
hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara
nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan
nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena Perbuatan buruk antara sesama manusia
menyebabkan menderitanya manusia yang lain, contohnya :
Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap, dan
disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikannya yang biadab itu diganjar
dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan yang telah ia berikan kepada
orang lain. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
Perbuatan buruk orang tua Arie Hanggara yang menganiaya
anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian, sudah pantas jika
dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri Jakarta Pusat supaya perbuatannya itu
dapat diperbaiki dan sekaligus merasakan penderitaan anaknya.3. Perbuatan buruk
para pejabat pada zaman orde lama dituliskan oleh seniman Rendra dalam puisinya
“bersatulah pelacur – pelacur kota Jakarta”, perbuatan buruk yang merendahkan
derajad kaum wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Kaya Rendra ini
dipandang sebagai salah satu usaha memperbaiki nasib buruk itu dengan
mengkomunikasikannya kepada masyarakat termasuk pejabat dan pelacur ibu kota
itu.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya pun
dapat menimbulkan bagi penderitaan bagi manusia yang lainnya. Tetapi kebanyakan
manusia tidak menyadari karena perbuatannya lah yang menimbulkan penderitaan
pada manusia yang lainnya. Kebanyakan manusia baru menyadari kesalahannya
ketika bencana yang menimbulkan penderitaan bagi manusia yang lainnya itu sudah
terjadi. Contohnya :1. Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan
bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi lahan
tandus dan gundul oleh manusia – manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa
jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah
ternak dan harta benda yang hilang / musnah. Segenap lapisan masyarakat,
pemerintah dan ABRI bekerja sama untuk membebaskan para korban dari penderitaan
yang mereka derita itu.
Perbuatan Lalai, mungkin kurang control terhadap
tangki – tangki penyimpanan gas – gas beracun dari perusahaan “Union Carbide”
di India. Gas – gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan
mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu
mati lemas, dan cacat fisik. Inilah penderitaan manusia karena perbuatan lalai
dari pekerjaan atau pimpinan perusahaan itu. Ia bertanggung jawab untuk
memulihkan penderitaan manusia disitu.
http://id.wikipedia.org/wiki/Siksaan
0 komentar:
Posting Komentar